Kamis, 06 Juni 2013 | By: Unknown

Keterkaitan pengaruh kebudayaan Sa Huynh terhadap kebudayaan Indonesia bagian Utara

Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaannya,di tinjau dari luas negaranya indonesia mempunyai cakupan yang cukup luas,ditambah Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai banyak sekali pulau pulau.Biasanya kebudayaan di Indonesia kental dengan nuansa agama.Indonesia adalah sebuah negara yang menjadikan pancasila sebagai landasan idiil negaranya dimana dalam sila sila tersebut berisikan makna yang mencakup olah pemikiran dari berbagai aspek kehidupan.Indonesia menghargai adanya banyak perbedaaan,mengingat Indonesia adalah sebuah negara yang mempunyai banyak suku dan ras.Tentunya ini semua mengilhami dari banyaknya kebudayaannya yang ada di indonesia.Terlepas dari itu semua,kebudayaan di Indonesia juga berasal dari pengaruh luar contohnya dari pengaruh kebudayaan yang berasal dari negara Vietnam yang bernama kebudayaan Sa Huynh jika kita mau melihat jauh lebih kedalam sebelum zaman ini memasuki zaman pra sejarah.Maka pada penulisan kali ini akan mengulas beberapa pengaruh kebudayaan Sa Huynh terhadap kebudayaan di indonesia.

Mungkin selama ini banyak yang kurang tahu mengenai perkembangan kebudayaan yang ada di negaranya masing masing,dan itu semua tak luput bagi negara yang kita cintai ini yakni Indonesia.Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa bangsa Vienam mempunyai sumbangan cukup besar bagi perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia salah satunya adalah kebudayaan Sa Huynh yang merupakan kebudayaan pantai dan berkembang di akhir zaman logam ,sekitar 600 SM - 1M.Vietnam merupakan sebuah negara dengan kebudayaan yang cukup kental.Coraknya yang sama dengan kebudayaan Indonesia memberikan sedikit pengaruh dan salah satunya kebudayaan Sa Huynh. Seperti kita ketahui bahwa zaman logam atau yang biasa disebut dengan zaman perundagian adalah sebuah masa perkembangan kebudayaan dimana mulai dikenal penggunaan alat alat yang terbuat dari logam secara dominan. Sebelumnya kebudayaan pra sejarah menggunakan batu sebagai alat dalam kehidupan mereka guna membantu aktivitas yang mereka lakukan. Zaman logam sendiri terbagi atas tiga periodisasi sesuai dengan kemajuan teknologi di dalamnya yakni zaman tembaga,zama perunggu dan zaman besi. Kebudayaan Sa Huynh menjadi saksi bisu dari ketiga zaman tersebut penamaan itu merujuk pada jenis logam yang dieksplorasi pada masa tersebut. Indonesia sendiri dan Asia tenggara secara umum tidak mengalami zaman tembaga namun langsung memasuki zaman perunngu dan zaman besi. Teknologi yang digunakan oleh kebudayaan Sa Huynh untuk membuat logam di curigai merupakan hasil perkenalan dan pengaruh dari kebudayaan cina.

      Pada dasarnya merupakan kebudayaan yang mirip dengan KebudayaanDongson. Karena peralatan yang banyak dipakai dalam kebudayaan SaHuynh adalah dari kebudayaan Dong Son. Dan kebudayaan Sa Huynh itu sendiri ditemukan di kawasan pantai Vietnam tengah ke selatan sampai lembah sungai Mekong. Budaya Sa Huynh didukung oleh kelompok sosial yakni yang berbahasa Cham (Austronesia) yang diperkirakan dari Indonesia. Penduduk yang mendiami wilayah Sa Huynh ini diperkirakan berasal dari semenanjung melayu atau Kalimantan. Seorang arkeolog mengemukakan bahwa sebelum munculnya budaya Sa Huynh atau budaya turunan langsung dari Sa Huynh daerah Vietnam selatan oleh bangsa yang berbahasa Austronesia orang orang cham (Campa) pernah mengembangkan peradaban yang dipengaruhi oleh kebudayaan India.Kemudian mereka dikalahkan oleh ekspansi yang dilakukan oleh penduduk mayoritas Vietnam sekarang,mereka yang tetap bertahan menjadi kaum minoritas di tempat tersebut.Keberadaan masyarakat cham di pusat pusat penemuan benda benda logam di Vietnam Utara pada akhir masa prasejarah ini memiliki arti yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Mereka adalah kelompok masyarakat yang menggunakan bahasa Austronesia dan memiliki kedekatan fisik dengan orang orang Indonesia. Kebudayaan Sa Hyunh yang diketahui hingga kini kebanyakan berbentuk kuburan tempayan yakni jenazah dimasukkan kedalam tempayan besar. Penguburan jenis ini merupakan adat yang mungkin di bawa oleh orang orang cham gelombang pertama ke Indonesia karena pada kebudayaan Dong Son atau yang lain yang sezaman di Asia Tenggara.


Sumber :





0 komentar:

Posting Komentar