PENGERTIAN
Pada dasarnya outline atau kerangka
karangan merupakan rencana tentang pembagian dan penyusunan sebuah gagasan.
Pengertian outline menurut
bahasa adalah kerangka, regangan, garis
besar, atau guratan. Jadi outline merupakan rencana penulisan yang memuat
garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian
ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Menurut Nursito (2000:54), kerangka
karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok
pembicaraan sebuah karangan yang akan ditulis.
MANFAAT OUTLINE
- Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
- Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat.
- Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
- Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
SYARAT OUTLINE YANG BAIK
- Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang jelas lalu buatlah tesis atau pengungkapan maksud.
- Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersebut harus dirinci.
- Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.
- Harus menggunakan simbol yang konsisten.Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.
MACAM-MACAM OUTLINE
Berdasarkan sifat rinciannya:
1. Kerangka karangan sementara / non-formal
Cukup terdiri
atas dua tingkat, dengan alasan:
a. Topiknya tidak kompleks.
b. Akan segera digarap.
2. Kerangka karangan formal
Terdiri atas
tiga tingkat, dengan alasan:
a. Topiknya
sangat kompleks.
b. Topiknya sederhana, tetapi tidak
segera digarap.
Cara kerjanya:
Rumuskan
tema berupa tesis , kemudian pecah-pecah menjadi sub-ordinasi yang dikembangkan
untuk menjelaskan gagasan utama. Tiap sub-ordinasi dapat dirinci lebih lanjut.
Tesis yang dirinci minimal tiga tingkat sudah dapat disebut kerangka karangan
formal.
Berdasarkan perumusan teksnya:
1) Kerangka kalimat.
2) Kerangka topik.
3) Gabungan antara kerangka
kalimat dan kerangka topik.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN OUTLINE
1. Menentukan tema
dan judul
Tema
adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari
suatu karangan. Sedangkan
yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan
menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan
awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
Tema
sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak
aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi pemula perlu memperhatikan
beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan, diantaranya :
a. Jangan mengambil tema yang
bahasannya terlalu luas.
b. Pilih tema yang
kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang
sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
Kadang
memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat
diatas. Contohnya ketika lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan
kita hanya bisa memakainya.
Ketika
tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk
karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul
yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.
Syarat
judul yang baik :
- Harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.
- Judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
- Harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.
- Tidak provokatif.
Judul
karangan sedapat-dapatnya :
A. Singkat dan padat.
B. Menarik perhatian.
C. Menggambarkan garis besar pembahasan.
Tujuan perlu dirumuskan dengan
gamblang agar jelas apa yang akan dicapai oleh tulisan ini.
Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional :
Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional :
·
Menanggulangi
·
Mengurangi
·
Menemukan
·
Meningkatkan
·
Mengoptimalkan
·
Mengevaluasi
·
Mengendalikan
2. Mengumpulkan
bahan.
Sebelum melanjutkan menulis,
perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana
ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide
tersebut muncul. Buat
apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Untuk membiasakan,
kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis)
dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan
dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai
bidangnya. Banyak cara
mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing-masing sesuai juga
dengan tujuan tulisannya.
3. Menyeleksi bahan.
Agar tidak terlalu bias dan
abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi
tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Berikut ini
petunjuk-petunjuknya :
·
Catat
hal penting semampunya.
·
Jadikan
membaca sebagai kebutuhan.
·
Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan
ilmiah.
·
Membuat kerangka.
Kerangka karangan menguraikan
tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka
karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan
catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai
tahap yang sempurna.
Berikut fungsi kerangka karangan :
a. Memudahkan pengelolaan
susunan karangan agar teratur dan sistematis.
b. Memudahkan penulis dalam
menguraikan setiap permasalahan.
c. Membantu menyeleksi materi
yang penting maupun yang tidak penting.
Tahapan dalam menyusun
kerangka karangan :
a. Mencatat gagasan. Alat yang
mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan
yang timbul).
b. Mengatur urutan gagasan.
c. Memeriksa kembali yang telah
diatur dalam bab dan sub bab.
d. Membuat kerangka yang
terperinci dan lengkap.
Kerangka karangan yang baik adalah
kerangka yang urut dan logis. Bila
terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan.
5. Mengembangkan kerangka
karangan.
Proses pengembangan karangan
tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita
tulis. Jika benar-benar
memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif,
mengalir dan nyata. Terbukti
pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk
mengembangkan karangan. Pengembangan
karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya
harus sistematis, dan terarah.
Sumber :
·
http://nopanuryanto.blogspot.com/2011/01/kerangka-karangan-outline.html
·
http://www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-tentang-karangka-karangan
·
https://azizturn.wordpress.com/2009/11/21/kerangka-karangan/
·
http://yiswinilam.wordpress.com/2013/11/29/tugas-8-bahasa-indonesia/
0 komentar:
Posting Komentar