A. Arti Penting Kepemimpinan
Definisi Kepemimpinan
Pada
dasarnya dalam diri setiap manusia mempunyai sifat untuk memimpin, terutama
bagi kaum pria. Karena kelak suatu saat seorang pria akan menjadi seorang
pemimpin rumah tangga. Sifat tersebut lahir dengan secara manusiawi yang dimana
terkadang seseorang manusia tidak menyadari akan sifat tersebut. Kepemimpinan banyak diperlukan
dalam kehidupan kita sehari hari, tanpa adanya kepemimpinan mungkin kita akan
kurang mengerti jika kita ingin melakukan sesuatu kegiatan dalam sebuah
perusahaan. Dengan adanya kepemimpinan ditujukan dapat mengarahkan apa yang
harus ingin dilakukan. Contohnya dalam sebuah perusahaan dibutuhkan seorang
pemimpin yang mempunyai kualifikasi yang menguasai hal manajemen agar
perusahaan yang dipimpinnya dapat menjual produk atau jasa dengan hasil yang
maksimal. Jika sebuah perusahaan tidak memiliki seorang pemimpin bisa diibaratkan
bagai anak ayam yang kehilangan induknya, karena tanpa adanya pemimpin tersebut
menyebabkan sebuah perusahaan tak punya arah tujuan yang jelas. Kepemimpinan yang
baik dapat menselaraskan berbagai aspek aspek yang berkaitan jika seseorang
mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik maka bias diprediksikan bahwa apa yang
dipimpin orang tersbut bias meraih sukses di masa yang akan mendatang.
Ada
banyak definisi definisi tentang kepemimpinan salah satunya yaitu leadership is
the ability to persuade others to seek defined objectives enthusiastically. It is
the human factor that binds a group together and motives it toward the
achievement of goals (Stepen P. Robbin, 1996). Kepemimpinan menurut Lussier,
Robert N & Achua, Chirstoper F (2007) yaitu leadership is the influencing
process or leader and followers to achieve organizational objectives through
change.
B.
Tipologi Kepemimpinan
Terdapat
5 macam tipologi kepemimpinan 5 yaitu :
1.Tipe Otokratis. Seorang pemimpin yang otokratis ialah
pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut:
a. Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi;
b. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi;
c. Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata;
d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat;
e. Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya;
f. Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan
pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2. Tipe Militeristis. Perlu diperhatikan terlebih dahulu
bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan
seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis
ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
- Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan.
- Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya.
- Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan.
- Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan.
- Sukar menerima kritikan dari bawahannya.
- Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3. Tipe Paternalistis. Seorang pemimpin yang tergolong
sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai
berikut :
- Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
- Bersikap terlalu melindungi (overly protective).
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan.
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif.
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
- Dan sering bersikap maha tahu.
4. Tipe Karismatik. Hingga sekarang ini para ahli belum
berhasil menemukan sebab-sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki
karisma.
a. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai
daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang
jumlahnya yang sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat
menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.
b. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab
seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa
pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers).
Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria
untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah
seorang yang fisik sehat, John F. Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki
karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden
Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang
yang ganteng.
5. Tipe Demokratis. Pengetahuan tentang kepemimpinan telah
membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk
organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a. Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak
dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia.
b. Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya.
c. Senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari
bawahannya.
d. Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam
usaha mencapai tujuan.
e. Ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada
bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu
tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat
kesalahan yang lain.
f. Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya.
g. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai
pemimpin.
C. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kepemimpinan
Menurut
Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah
- Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
- Adanya orang lain yang dipimpin.
- Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya.
- Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepemimpinan Davis menyimpulkan ada empat faktor yang
mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
1. Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya.
2. Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang.
3. Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan.
4. Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.
1. Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya.
2. Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang.
3. Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan.
4. Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.
D.Imiplikasi
Managerial Kepemimpinan dalam Organisasi
Dalam
teori manajerial grid terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu
berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya
hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada
bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan
terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan
baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa
teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan
lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek
tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan
hubungan antar individu satu dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan
tugas. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan
baik itu dengan para pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset
berharga organisasi. Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki
pendekatan perilaku yang baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.
Daftar
pustaka :
- Prof Dr. Badeni , M.A, 2013, Kepemimpinan dan perilaku organisasi, ALFABETA,cv.
- Dr Wirawan, MSL,Sp.A.,M.M.,M.Si, 2013, Kepemimpinan : teori psikologi, perilaku organisasi, aplikasi dan penelitian, PT. Rajagrafindo Persada.
- Siagian, Sondang P, 2003.Teori dan Praktek Kepemimpinan , Bumi Aksara. Jakarta.
- http://erlanggaba.blogspot.com/2013/06/faktor-yang-mempengaruhi-kepemimpinan.html. (di akses senin,14 april 2014 jam 12.05)
- http://idhoidhoy.blogspot.com/2013/04/implikasi-manajerial-kepemimpinan-dalam.html.
di akses senin,14 april 2014 jam 13.59)
0 komentar:
Posting Komentar